Welcome To Weddus Club Blog

Bagi yang punya info bagus silahkan berbagi ilmu disini.
Apabila ada kekurangan saya mohon maaf (I am Newbie).

Jumat, 04 Maret 2011

Jangan Melihat Ke Belakang


Niccolo Paganini, seorang pemain biola yang terkenal di abad 19,
memainkan konser untuk para pemujanya yang memenuhi ruangan. Dia
bermain biola dengan diiringi orkestra penuh.
Tiba-tiba salah satu senar biolanya putus. Keringat dingin mulai
membasahi dahinya tapi dia meneruskan memainkan lagunya. Kejadian
yang sangat mengejutkan senar biolanya yang lain pun putus satu persatu
hanya meninggalkan satu senar, tetapi dia tetap main. Ketika para
penonton melihat dia hanya memiliki satu senar dan tetap bermain,
mereka berdiri dan berteriak,"Hebat, hebat."
Setelah tepuk tangan riuh memujanya, Paganini menyuruh mereka untuk
duduk. Mereka menyadari tidak mungkin dia dapat bermain dengan satu
senar. Paganini memberi hormat pada para penonton dan memberi
isyarat pada dirigen orkestra untuk meneruskan bagian akhir dari lagunya
itu.
Dengan mata berbinar dia berteriak, "Peganini dengan satu senar" Dia
menaruh biolanya di dagunya dan memulai memainkan bagian akhir dari
lagunya tersebut dengan indahnya Penonton sangat terkejut dan kagum
pada kejadian ini.
Renungan ;
Hidup kita dipenuhi oleh persoalan, kekuatiran, kekecewaan dan semua
hal yang tidak baik. Secara jujur, kita seringkali mencurahkan terlalu
banyak waktu mengkonsentrasikan pada senar kita yang putus dan
segala sesuatu yang kita tidak dapat ubah
Apakah anda masih memikirkan senar-senar Anda yang putus dalam
hidup Anda'? Apakah senar terakhir nadanya tidak indah lagi?
Jika demikian, janganlah melihat ke belakang, majulah terus, mainkan
senar satu-satunya itu. Mainkanlah itu dengan indahnya.
(submitted by R. Erwin, RaymondE@L.)

Tangis Untuk Adikku


Aku dilahirkan di sebuah dusun pegunungan yang sangat terpencil. Hari
demi hari. orang tuaku membajak tanah kering kuning, dan punggung
mereka menghadap ke langit. Aku mempunyai seorang adik, tiga tahun
lebih muda dariku. Yang mencintaiku lebih daripada aku mencintainya.
Suatu ketika, untuk membeli sebuah sapu tangan yang mana semua
gadis di sekelilingku kelihatannya membawanya, Aku mencuri lima puluh
sen dari laci ayahku. Ayah segera menyadarinya. Beliau membuat adikku
dan aku berlutut di depan tembok, dengan sebuah tongkat bambu di
tangannya.
"Siapa yang mencuri uang itu?" Beliau bertanya. Aku terpaku, terlalu takut
untuk berbicara. Ayah tidak mendengar siapa pun mengaku, jadi Beliau
mengatakan. "Baiklah, kalau begitu, kalian berdua layak dipukul!"
Dia mengangkat tongkat bambu itu tingi-tinggi. Tiba-tiba. adikku
mencengkeram tangannya dan berkata, "Ayah. aku yang melakukannya!"
Tongkat panjang itu menghantam punggung adikku bertubi-tubi. Ayah
begitu marahnya sehingga ia terus menerus mencambukinya sampai
Beliau kehabisan napas. Sesudahnya, Beliau duduk di atas ranjang batu
bata kami dan memarahi, "Kamu sudah belajar mencuri dari rumah
sekarang, hal memalukan apa lagi yang akan kamu lakukan di masa
mendatang? Kamu layak dipukul sampai mati! Kamu pencuri tidak tahu
malu!"
Malam itu, ibu dan aku memeluk adikku dalam pelukan kami. Tubuhnya
penuh dengan luka, tetapi ia tidak menitikkan air mata setetes pun. Di
pertengahan malam itu, saya tiba-tiba mulai menangis meraung-raung.
Adikku menutup mulutku dengan tangan kecilnya dan berkata. "Kak,
jangan menangis lagi sekarang. Semuanya sudah terjadi."
Aku masih selalu membenci diriku karena tidak memiliki cukup keberanian
untuk maju mengaku. Bertahun-tahun telah lewat, tapi insiden tersebut
masih kelihatan seperti baru kemarin. Aku tidak pernah akan lupa tampang
adikku ketika ia melindungiku. Waktu itu, adikku berusia 8 tahun. Aku
berusia 11.
Ketika adikku berada pada tahun terakhirnya di SMP. ia lulus untuk masuk
ke SMA di pusat kabupaten. Pada saat yang sama, saya diterima untuk
masuk ke sebuah universitas provinsi. Malam itu. ayah berjongkok di
halaman, menghisap rokok tembakaunya, bungkus demi bungkus. Saya
mendengarnya memberengut, "Kedua anak kita memberikan hasil yang
begitu baik.hasil yang begitu baik" Ibu mengusap air matanya yang
mengalir dan menghela nafas, "Apa gunanya? Bagaimana mungkin kita
bisa membiayai keduanya sekaligus?"
Saat itu juga, adikku berjalan keluar ke hadapan ayah dan berkata, "Ayah,
saya tidak mau melanjutkan sekolah lagi, telah cukup membaca banyak
buku."
Ayah mengayunkan tangannya dan memukul adikku pada wajahnya.
"Mengapa kau mempunyai jiwa yang begitu keparat lemahnya? Bahkan
jika berarti saya mesti mengemis di jalanan saya akan
menyekolahkan kamu berdua sampai selesai!"
Dan begitu kemudian ia mengetuk setiap rumah di dusun itu untuk
meminjam uang. Aku menjulurkan tanganku selembut yang aku bisa ke
muka adikku yang membengkak, dan berkata, "Seorang anak laki-laki
harus meneruskan sekolahnya. Kalau tidak ia tidak akan pernah
meninggalkan jurang kemiskinan ini." Aku, sebaliknya, telah memutuskan
untuk tidak lagi meneruskan ke universitas.
Siapa sangka keesokan harinya, sebelum subuh datang, adikku
meninggalkan rumah dengan beberapa helai pakaian lusuh dan sedikit
kacang yang sudah mengering. Dia menyelinap ke samping ranjangku
dan meninggalkan secarik kertas di atas bantalku: "Kak, masuk ke
universitas tidaklah mudah. Saya akan pergi mencari kerja dan mengirimu
uang."
Aku memegang kertas tersebut di atas tempat tidurku, dan menangis
dengan air mata bercucuran sampai suaraku hilang. Tahun itu, adikku
berusia 17 tahun. Aku 20.
Dengan uang yang ayahku pinjam dari seluruh dusun, dan uang yang
adikku hasilkan dari mengangkut semen pada punggungnya di lokasi
konstruksi, aku akhirnya sampai ke tahun ketiga. Suatu hari. aku sedang
belajar di kamarku, ketika teman sekamarku masuk dan memberitahukan,
"Ada seorang penduduk dusun menunggumu di luar sana!"
Mengapa ada seorang penduduk dusun mencariku? Aku berjalan keluar,
dan melihat adikku dari jauh, seluruh badannya kotor tertutup debu semen
dan pasir. Aku menanyakannya, "Mengapa kamu tidak bilang pada teman
sekamarku kamu adalah adikku?"
Dia menjawab, tersenyum, "Lihat bagaimana penampilanku. Apa yang
akan mereka pikir jika mereka tahu saya adalah adikmu? Apa mereka
tidak akan menertawakanmu?"
Aku merasa terenyuh. dan air mata memenuhi mataku. Aku menyapu
debu-debu dari adikku semuanya, dan tersekat-sekat dalam kata-kataku,
"Aku tidak perduli omongan siapa pun! Kamu adalah adikku apa pun juga!
Kamu adalah adikku bagaimana pun penampilanmu..."
Dari sakunya, ia mengeluarkan sebuah jepit rambut berbentuk kupu-kupu.
la memakaikannya kepadaku, dan terus menjelaskan, "Saya melihat
semua gadis kota memakainya. Jadi saya pikir kamu juga harus memiliki
satu."
Aku tidak dapat menahan diri lebih lama lagi. Aku menarik adikku ke dalam
pelukanku dan menangis dan menangis. Tahun itu. ia berusia 20. Aku 23.
Kali pertama aku membawa pacarku ke rumah, kaca jendela yang pecah
telah diganti, dan kelihatan bersih di mana-mana. Setelah pacarku pulang,
aku menari seperti gadis kecil di depan ibuku. "Bu, ibu tidak perlu
menghabiskan begitu banyak waktu untuk membersihkan rumah kita!"
Tetapi katanya, sambil tersenyum, "Itu adalah adikmu yang pulang awal
untuk membersihkan rumah ini. Tidakkah kamu melihat luka pada
tangannya? la terluka ketika memasang kaca jendela baru itu."
Aku masuk ke dalam ruangan kecil adikku. Melihat mukanya yang kurus,
seratus jarum terasa menusukku. Aku mengoleskan sedikit saleb pada
lukanya dan membalut lukanya. "Apakah itu sakit?" Aku menanyakannya.
'Tidak, tidak sakit. Kamu tahu. ketika saya bekerja di lokasi konstruksi,
batu-batu berjatuhan pada kakiku setiap waktu. Bahkan itu tidak
menghentikanku bekerja dan." Ditengah kalimat itu ia berhenti. Aku
membalikkan tubuhku memunggunginya. dan air mata mengalir deras
turun ke wajahku. Tahun itu, adikku 23. Aku berusia 26.
Ketika aku menikah, aku tinggal di kota. Banyak kali suamiku dan aku
mengundang orang tuaku untuk datang dan tinggal bersama kami. tetapi
mereka tidak pernah mau. Mereka mengatakan, sekali meninggalkan
dusun, mereka tidak akan tahu harus mengerjakan apa. Adikku tidak
setuju juga, mengatakan, "Kak, jagalah mertuamu saja. Saya akan
menjaga ibu dan ayah di sini."
Suamiku menjadi direktur pabriknya. Kami menginginkan adikku
mendapatkan pekerjaan sebagai manajer pada departemen
pemeliharaan. Tetapi adikku menolak tawaran tersebut, la bersikeras
memulai bekerja sebagai pekerja reparasi.
Suatu hari. adikku di atas sebuah tangga untuk memperbaiki sebuah
kabel, ketika ia mendapat sengatan listrik, dan masuk rumah sakit.
Suamiku dan aku pergi menjenguknya. Melihat gips putih pada kakinya,
saya menggerutu. "Mengapa kamu menolak menjadi manajer? Manajer
tidak akan pernah harus melakukan sesuatu yang berbahaya seperti ini.
Lihat kamu sekarang, luka yang begitu serius. Mengapa kamu tidak mau
mendengar kami sebelumnya?"
Dengan tampang yang serius pada wajahnya, ia membela keputusannya.
"Pikirkan kakak ipar --ia baru saja jadi direktur, dan saya hampir tidak
berpendidikan. Jika saya menjadi manajer seperti itu, berita seperti apa
yang akan dikirimkan?"
Mata suamiku dipenuhi air mata. dan kemudian keluar kata-kataku yang
sepatah-sepatah: 'Tapi kamu kurang pendidikan juga karena aku!"
"Mengapa membicarakan masa lalu?" Adikku menggenggam tanganku.
Tahun itu, ia berusia 26 dan aku 29.
Adikku kemudian berusia 30 ketika ia menikahi seorang gadis petani dari
dusun itu. Dalam acara pernikahannya, pembawa acara perayaan itu
bertanya kepadanya, "Siapa yang paling kamu hormati dan kasihi?" Tanpa
bahkan berpikir ia menjawab, "Kakakku."
la melanjutkan dengan menceritakan kembali sebuah kisah yang bahkan
tidak dapat kuingat. "Ketika saya pergi sekolah SD, ia berada pada dusun
yang berbeda. Setiap hari kakakku dan saya berjalan selama dua jam
untuk pergi ke sekolah dan pulang ke rumah. Suatu hari. Saya kehilangan
satu dari sarung tanganku. Kakakku memberikan satu dari kepunyaannya,
la hanya memakai satu saja dan berjalan sejauh itu. Ketika kami tiba di
rumah, tangannya begitu gemetaran karena cuaca yang begitu dingin
sampai ia tidak dapat memegang sumpitnya. Sejak hari itu, saya
bersumpah, selama saya masih hidup, saya akan menjaga kakakku dan
baik kepadanya."
Tepuk tangan membanjiri ruangan itu. Semua tamu memalingkan
perhatiannya kepadaku.
Kata-kata begitu susah kuucapkan keluar bibirku, "Dalam hidupku, orang
yang paling aku berterima kasih adalah adikku." Dan dalam kesempatan
yang paling berbahagia ini. di depan kerumunan perayaan ini. air mata
bercucuran turun dari wajahku seperti sungai. (Dari "I cried for my brother
six times -swaramer)

Ibunda Kenapa Engkau Menangis?


Suatu ketika, ada seorang anak laki-laki yang bertanya kepada ibunya.
"Ibu. mengapa Ibu menangis?". Ibunya menjawab, "Sebab. Ibu adalah
seorang wanita. Nak". "Aku tak mengerti" kata si anak lagi. Ibunya hanya
tersenyum dan memeluknya erat. "Nak, kamu memang tak akan pernah
mengerti...."
Kemudian, anak itu bertanya pada ayahnya. "Ayah, mengapa Ibu
menangis? Sepertinya Ibu menangis tanpa ada sebab yang jelas?" Sang
ayah menjawab, "Semua wanita memang menangis tanpa ada alasan".
Hanya itu jawaban yang bisa diberikan ayahnya.Lama kemudian, si anak
itu tumbuh menjadi remaja dan tetap bertanya-tanya, mengapa wanita
menangis.
Pada suatu malam, ia bermimpi dan bertanya kepada Tuhan."Ya Allah,
mengapa wanita mudah sekali menangis?"
Dalam mimpinya, Tuhan menjawab,
"Saat Kuciptakan wanita, Aku membuatnya menjadi sangat utama. Kuciptakan
bahunya, agar mampu menahan seluruh beban dunia dan isinya, walaupun
juga, bahu itu harus cukup nyaman dan lembut untuk menahan kepala bayi
yang sedang tertidur.
Kuberikan wanita kekuatan untuk dapat melahirkan, dan mengeluarkan
bayi dari rahimnya, walau, seringkali pula, ia kerap berulangkah menerima
cerca dari anaknya itu.
Kuberikan keperkasaan, yang akan membuatnya tetap bertahan, pantang
menyerah, saat semua orang sudah putus asa.
Pada wanita. Kuberikan kesabaran, untuk merawat keluarganya, walau
letih, walau sakit, walau lelah, tanpa berkeluh kesah
Kuberikan wanita, perasaan peka dan kasih sayang, untuk mencintai
semua anaknya, dalam kondisi apapun, dan dalam situasi apapun.
Walau, tak jarang anak-anaknya itu melukai perasaannya, melukai
hatinya.
Perasaan ini pula yang akan memberikan kehangatan pada bayi-bayi yang
terkantuk menahan lelap. Sentuhan inilah yang akan memberikan
kenyamanan saat didekap dengan lembut olehnya.
Kuberikan wanita kekuatan untuk membimbing suaminya melalui masamasa
sulit, dan menjadi pelindung baginya. Sebab, bukankah tulang
rusuklah yang melindungi setiap hati dan jantung agar tak terkoyak?
Kuberikan kepadanya kebijaksanaan, dan kemampuan untuk memberikan
pengertian dan menyadarkan, bahwa suami yang baik adalah yang tak
pernah melukai istrinya. Walau, seringkali pula. kebijaksanaan itu akan
menguji setiap kesetiaan yang diberikan kepada suami, agar tetap berdiri,
sejajar, saling melengkapi, dan saling menyayangi.
Dan, akhirnya. Kuberikan ia air mata agar dapat mencurahkan
perasaannya. Inilah yang khusus Kuberikan kepada wanita, agar dapat
digunakan kapanpun ia inginkan. Hanya inilah kelemahan yang dimiliki
wanita, walaupun sebenarnya, air mata ini adalah air mata kehidupan".
Maka, dekatkanlah diri kita pada sang Ibu kalau beliau masih hidup, karena
di kakinyalah kita menemukan surga.

Lima Menit Saja


Seorang ibu duduk di samping seorang pria di bangku dekat Taman-Main
di West Coast Park pada suatu minggu pagi yang indah cerah. 'Tuh.., itu
putraku yang di situ," katanya, sambil menunjuk ke arah seorang anak
kecil dalam T-shirt merah yang sedang meluncur turun dipelorotan. Mata
ibu itu berbinar, bangga.
"Wah. bagus sekali bocah itu," kata bapak di sebelahnya. "Lihat anak yang
sedang main ayunan di bandulan pakai T-shirt biru itu? Dia anakku,"
sambungnya, memperkenalkan.
Lalu, sambil melihat arloji, ia memanggil putranya. "Ayo Jack, gimana
kalau kita sekarang pulang?"
Jack, bocah kecil itu, setengah memelas, berkata, "Kalau lima menit lagi,
boleh ya. Yahhh? Sebentar lagi Ayah, boleh kan? Cuma tambah lima
menit kok, yaaa.„7'
Pria itu mengangguk dan Jack meneruskan main ayunan untuk
memuaskan hatinya. Menit menit berlalu, sang ayah berdiri, memanggil
anaknya lagi. "Ayo. ayo, sudah waktunya berangkat?"
Lagi-lagi Jack memohon, "Ayah, lima menit lagilah. Cuma lima menit tok,
ya? Boleh ya, Yah?" pintanya sambil menggaruk-garuk kepalanya.
Pria itu bersenyum dan berkata. "OK-lah, iyalah..."
"Wah, bapak pasti seorang ayah yang sabar." ibu yang di sampingnya,
dan melihat adegan itu, tersenyum senang dengan sikap lelaki itu.
Pria itu membalas senyum, lalu berkata, "Putraku yang lebih tua, John,
tahun lalu terbunuh selagi bersepeda di dekat sini, oleh sopir yang mabuk.
Tahu tidak, aku tak pernah memberikan cukup waktu untuk bersama John.
Sekarang apa pun ingin kuberikan demi Jack, asal saja saya bisa
bersamanya biar pun hanya untuk lima menit lagi. Saya bernazar tidak
akan mengulangi kesalahan yang sama lagi terhadap Jack. la pikir, ia
dapat lima menit ekstra tambahan untuk berayun, untuk terus bermain.
Padahal, sebenarnya, sayalah yang memperoleh tambahan lima menit
memandangi dia bermain, menikmati kebersamaan bersama dia,
menikmati tawa renyah-bahagianya...."
Hidup ini bukanlah suatu lomba. Hidup ialah masalah membuat
prioritas.Prioritas apa yang Anda miliki saat ini? Berikanlah pada
seseorang yang kau kasihi, lima menit saja dari waktumu, dan engkau
pastilah tidak akan menyesal selamanya, (swaramerdeka)
***************************************************************

Pikiran Adalah Permukaan Hati

JANGAN pernah berkata benci, kotor, atau berpikir busuk. Itu nasihat
nenek saya. "Nanti, kalau ada setan lewat, bisa terjadi sungguhan,"
katanya. Saya cuma mesem, cenderung menyepelekan petuah itu.
Maklum, di mata saya, orang sepuh itu suka berpikir aneh, termasuk yang
tidak masuk akal.
Pokoknya, ucapan Nenek yang membawa nama setan, jin, dan malaikat
saya ibaratkan angin lalu. Tak perlu digubris. "Ya, sudah, kalau tak
percaya," katanya. Esoknya, petuah serupa diulang lagi, dan diulang lagi,
walau sang cucu selalu menertawakannya.
Belakangan, "pelajaran" dari Nenek itu ada benarnya, walau tidak mutlak --
karena menyertakan setan, jin, dan malaikat sebagai penyebab.
Tampaknya. Nenek yang buta huruf dan tak mau memaksakan kehendak
itu lebih memahami hidup. Memang, makin berakal seseorang, makin
mudah ia memahami alasan orang lain.
Ternyata, pikiran manusia itu bisa "disetel" sesuai dengan daya kehendak.
Mengumpat disertai kutukan bisa mewujud nyata jika dilakukan serius.
Yang merampas daya itu adalah keraguan. Keraguan merampas
keberanian, harapan, dan optimisme. Berpikir busuk, misalnya, bisa
melecut ketidakserasian.Berpikir buruk itu rianya menyengsarakan diri.
Membuat suasana jadi muram.
Pernah, suatu ketika, famili saya rekreasi ke Baturaden, Purwokerto, Jawa
Tengah. Usai menghirup udara segar pegunungan, mereka kembali ke
kota.
Jalanan menurun. Tiba-tiba, di balik setir mobil terlintas pikiran negatifnya:
"Belasan tahun saya membawa mobil tapi belum pernah merasakan rem
blong!"

Belum sampai 10 menit otaknya berpikir rem blong, rem yang diinjaknya
jebol sungguhan. Kendaraan meluncur deras. Syukurlah, dia tidak panik.
Tahap demi tahap gigi persneling dipindahkan ke gigi kecil. Begitu
terkendalikan. mobil dipinggirkan dan rem tangan ditarik, la menghela
napas panjang.
"Kok, berhenti," tanya istrinya. "Lha, wong remnya blong," katanya. "Kok,
tidak bilang-bilang?" tanyanya lagi. Tentu saja tak perlu
dijawab.Sebab, jika fakta itu disampaikan, kepanikan dijamin akan menular
ke seluruh penumpang. 'Tuhan masih melindungi kita," ujar dia.
Sebaliknya, pikiran yang positif dapat menghasilkan sesuatu yang sangat
mengagumkan la dapat menguasai materi, objek, dan urusan, "la bahkan
dapat bekerja dengan sangat mengagumkan, yang orang tak dapat
menjelaskannya," tulis Hazrat Inayat Khan.
Pikiran dan perasaan manusia itu memiliki getaran kekuatan. Ketenangan
dan kedamaian hati seorang pawang, misalnya, mampu menjinakkan
singa liar.
Pikiran singa itu "terpengaruh" oleh si pawang yang cinta damai. Begitu
pula dalam arena adu gajah di India. Daya pikir ribuan penonton
menghendaki agar hewan itu berkelahi. Keinginan itu direfleksikan pada
hewan hingga menimbulkan kekuatan --sekaligus hasrat untuk berkelahi.
Ada pula penjinak ular yang bertugas "membujuk" binatang melata itu
keluar dari sarangnya, tanpa musik. Pikiran penjinak yang direfleksikan
pada ular itulah yang menarik ular keluar dari persembunyian. Ada orang
yang mengusir lalat dengan merefleksikan pikirannya pada makhluk kecil
tersebut. Kekuatan yang mempengaruhi pikiran serangga itu merupakan
bukti adanya daya, bukan keistimewaan.
Ada pula kuda yang mampu memecahkan soal matematika rumit.
Jawaban itu merupakan refleksi pikiran pelatihnya yang diproyeksikan
pada pikiran kuda. Dalam proses mediumistik, suatu gagasan matematika
diproyeksikan pada pikiran kuda. Daya proyeksi dapat ditingkatkan dengan
peningkatan daya kehendak, pemikiran, atau perasaan. Inilah rahasia
terbesar kehidupan.
Bila pikiran tak jelas, misalnya, terganggu atau terlalu aktif, maka pikiran
tidak dapat mengantar refleksi secara utuh. Pikiran dapat diibaratkan
danau. Jika angin bertiup dan air beriak, maka refleksinya menjadi tidak
jelas. Sebaliknya, jika berair tenang, bisa merefleksikan dengan jelas.
Pikiran adalah permukaan hati, dan hati adalah kedalaman pikiran. Apa
yang datang dari dalam menyentuh kedalaman, dan yang di permukaan
hanya berada di permukaan. Maka, jangan heran jika dua jiwa yang berhati
penuh kasih dan berperasaan halus bisa berkomunikasi melalui pikiran
dan perasaan. Jarak bukan halangan.
Maka, si Binu yang lama tak bersua, misalnya, tiba-tiba menelepon atau
muncul di depan mata hanya karena "terpikirkan" oleh teman karibnya.
Kebetulan? Tidak! Di dunia ini tak ada sesuatu yang bersifat kebetulan.
Seluruh perilaku pikiran mempengaruhi urusan hidup.
Daya pikir memang punya efek yang dahsyat. Pikiran yang panas
membuat "api" di sekitarnya, hingga orang-orang di dekatnya terbakar oleh
"api" tersebut. Sebaliknya, pikiran yang tenang dan damai memberi
kesejukan pada orang-orang yang berada dalam ruang lingkupnya.
Tentu, semua refleksi ini bukan karena ada setan atau malaikat lewat. Di
dunia ini. tiada suatu yang tanpa makna. Juga bukan kebetulan. Tidak
sebutir atom pun yang terlepas dari liputan dan rencana Allah. Hanya
karena kita tak memahami kehidupan di dunia ini, maka kita berada dalam
kegelapan.
"Sesungguhnya, di antara ilmu itu ada yang laksana mutiara tersembunyi,
ia tidak diketahui kecuali hanya oleh orang-orang yang mengenal Allah,"
kata Nabi Muhammad SAW. (disarikan dari Gatra-WY)

Saat-saat Penuh Rahmat


Bagai kerontangnya bumi karena kemarau panjang, sebagian manusia
Indonesia kini sedang dahaga rohani, lebih dari sekadar formalitas
ritualagama. Kekecewaan kita dengan amat jelas menunjukkan ada
sesuatu yangharus dibenahi sehubungan dengan fondasi hidup kita.
Penderitaan dengan jelas menyingkapkan bahwa ada yang melenceng
dari persepsi kita terhadap hakikat hidup.
Di tengah kemelut ketidakpuasan, hasutan, kerusuhan, penghancuran,
kejahatan, kita merasa semakin takut. Mulai dari rasa takut kehilangan
pekerjaan - yang berarti hilang penghasilan - sampai rasa takut pada
kematian. Di sisi lain, tangan kita mungkin bersih dari tindak perusakan
atau pembunuhan, tetapi toh terselip keberingasan dan kebencian di
dalam hati yang selalu kita sembunyikan di balik "topeng" kepalsuan.
Stop segala kegilaan ini! Mari kita peluk kegilaan lain: gila cinta kasih.
Susuri kembali jalanNya karena Dialah sumber kesembuhan bagisegala
kegalauan rohani kita itu.
Memang, warna hidup senantiasa tergantung pada rona "kacamata" yang
kita pasang. "Kacamata" kelabu mengubah segala sesuatu tampak
serbakelabu. Hidup pun tertatap suram. "Kacamata" bening menjadikan
segala sesuatu tampak serbacerah. Hidup pun terpantul indah.
"Kacamata" buruk sangka dan kebencian menjerumuskan kita ke dalam
hidup penuh rasa dendam dan curiga. "Kacamata" kedamaian akan
membimbing kita ke dalam hidup penuh kedamaian
Hidup tentu menjadi baik kalau dipandang dari sudut yang baik. Berpikir
baik tentang diri sendiri, berpikir baik tentang orang lain, berpikir baik
tentang keadaan, berpikir baik tentang Tuhan.
Berpikir baik niscaya berbuah baik. Relasi antaranggota keluarga dipenuhi
kehangatan. Relasi antarkawan diwarnai rasa saling percaya. Relasi
antartetangga dijalini keakraban Pekerjaan menjadi menyenangkan.
Dunia menjadi ramah. Hidup menjadi indah.
"Kacamata" buruk sangka dan kebencian menjerumuskan kita ke dalam
hidup penuh rasa dendam dan curiga. "Kacamata" kedamaian akan
membimbing kita ke dalam hidup penuh kedamaian.
Hidup tentu menjadi baik kalau dipandang dari sudut yang baik. Berpikir
baik tentang diri sendiri, berpikir baik tentang orang lain, berpikir baik
tentang keadaan, berpikir baik tentang Tuhan.
Berpikir baik niscaya berbuah baik. Relasi antaranggota keluarga dipenuhi
kehangatan. Relasi antarkawan diwarnai rasa saling percaya. Relasi
antartetangga dijalini keakraban. Pekerjaan menjadi menyenangkan.
Dunia menjadi ramah. Hidup menjadi indah.
Kesadaran akan semua itu pastilah harus ditumbuhkan, berbareng niat
yang bulat untuk mewujudkannya. Memperkuat diri dengan keimanan dan
hati nurani, itulah jalan penuh rahmat.
Bercakap-cakaplah dengan Tuhan berdua. Setelah itu. ajaklah teman.
Sertakan pula "musuh" untuk ikut bercengkerama bersama denganNya.
Lalu, baurkan diri dengan kenyataan. Hadapi angkara murka dengan
pelukan persahabatan. Ringankan hati untuk memaafkan kekhilafan.
Setelah itu mudah-mudahan kita semua terbebas dari segala kegilaan ini.
Semoga Tuhan selalu bersama kita (SB-intisari)

Apa Yang Kau Lihat


Pada zaman dahulu hiduplah dua orang jendral perang besar. Cyrus dan
Cagular. Cyrus adalah raja Persia yang terkenal. Sedangkan Cagular
adalah kepala suku yang terus-menerus melakukan perlawanan terhadap
serbuan pasukan Cyrus. yang bertekat menguasai Persia.
Pasukan Cagular mampu merobek-robek kekuatan tentara Persia
sehingga membuat berang Cyrus karena ambisinya untuk menguasai
perbatasan daerah selatan menjadi gagal. Akhirnya, Cyrus
mengumpulkan seluruh kekuatan pasukannya, mengepung daerah
kekuasaan Cagular dan berhasil menangkap Cagular beserta keluargnya.
Mereka lalu dibawa ke ibu kota kerajaan Persia untuk diadili dan dijatuhi
hukuman.
Pada hari pengadilan, Cagular dan istrinya dibawa ke sebuah ruangan
pengadilan. Kepala suku itu berdiri menghadapi singgasana, tempat Cyrus
duduk dengan perkasanya. Cyrus tampak terkesan dengan Cagular. la
tentu telah mendengar banyak tentang kegigihan Cagular.
"Apa yang akan kau lakukan bila aku menyelamatkan hidupmu1?" tanya
sang kaisar.
"Yang mulia," jawab Cagular, "Bila Yang Mulia menyelamatkan hidup
hamba.hamba akan kembali pulang dan tunduk patuh pada Yang Mulia
sepanjang umur hamba."
"Apa yang akan kau lakukan bila aku menyelamatkan hidup istrimu?" tanya
Cyrus lagi.
"Yang mulia, bila Yang Mulia menyelamatkan hidup istri hamba, hamba
bersedia mati untuk Yang Mulia," jawab Cagular.
Cyrus amat terkesan dengan jawaban dari Cagular. Lalu ia membebaskan
Cagular dan istrinya. Bahkan ia mengangkat Cagular menjadi gubernur
yang memerintah di provinsi sebelah selatan.
Pada perjalanan pulang. Cagular dengan penuh antusias bertanya pada
istrinya, "Istriku, tidakkah kau lihat pintu gerbang kerajaan tadi? Tidakkah
kau lihat koridor ruang pengadilan tadi? Tidakkah kau lihat kursi
singgasana tadi? Itu semuanya terbuat dari emas murni! Gila!"
Istri Cagular terkejut mendengar pertanyaan suaminya, t e t a p i i a
menyatakan, "Aku benar-benar tidak memperhatikan semua itu."
"Oh begitu!" tanya Cagular terheran-heran," Aneh. lalu apa yang kau lihat
tadi?"
Istri Cagular menatap mata suaminya dalam-dalam. Lalu ia berkata, "Aku
hanya melihat wajah seorang pria yang mengatakan bahwa ia bersedia
mati demi hidupku."
Apakah Anda tahu demi apa Anda mati? Demi kekasih Anda? Rumah?
Negara? Keyakinan1? Kebebasan? Cinta? Tentukan demi apa Anda
bersedia untuk mati,dan Andapun akan menemukan demi apa Anda hidup.
Hiduplah demi sesuatu yang Anda bersedia untuk berkorban, bahkan mati
pun rela, maka Anda akan hidup dengan penuh. Anda pun akan
menemukan bagaimana Anda bisa berbahagia, (suaramerdeka)

Open Your Heart


Banyak orang bilang, cinta begitu sulit ditebak, la bagaikan burung yang
menari-nari disekeliling kita. mengepakkan sayapnya yang penuh warna,
memikat dan menarik hati kita untuk menangkapnya. Saat kita begitu
menginginkan cinta dalam genggaman, ia terbang menjauh. Namun saat
kita tidak mengharapkan, cinta hadir tanpa diundang. Kita pun tidak bisa
memaksakan cinta sekehendak hati kita. Memang, cinta adalah fenomena
hati yang sulit dimengerti.
Sebenarnya kita tidak perlu memeras otak terlalu keras untuk mengerti
cinta, bahkan semakin keras kita memikirkan cinta, maka semakin lelah
pula kita. Cinta adalah untuk dirasakan, bukan dipikirkan. Yakinlah bahwa
cinta yang kita inginkan akan datang pada saat yang tepat. Namun bukan
berarti kita hanya duduk menanti cinta.
Sebarkanlah cinta, pada keluarga, sahabat-sahabat kita, dan sesama.
Dengan memberikan cinta, maka kita telah 'mengundang' cinta untuk
datang. Kita hanya perlu membuka hati. Biarkan kecantikan hati kita
memancar, mempesona cinta-cinta yang terbang di sekililing kita untuk
akhirnya hinggap dan bersemayam di hati kita selamanya.
Open your heart, then it will find its own way....
By Zidny llman
**************************************************************

Mencari Malaikat


Suatu hari seorang bayi siap untuk dilahirkan ke dunia. Dia bertanya
kepada Tuhan:
"Para malaikat di sini mengatakan bahwa besok Engkau akan mengirimku
ke dunia, tetapi bagaimana cara saya hidup di sana, saya begitu kecil dan
lemah?"
Tuhan menjawab, "Aku telah memilih satu malaikat untukmu, la akan
menjaga dan mengasihimu."
'Tapi di sini. di dalam surga, apa yang pernah saya lakukan hanyalah
bernyanyi dan tertawa. Ini sudah cukup bagi saya untuk berbahagia."
"Malaikatmu akan bernyanyi dan tersenyum untukmu setiap hari. Dan
kamu akan merasakan kehangatan cintanya dan menjadi lebih
berbahagia."
"Dan bagaimana saya bisa mengerti saat orang-orang berbicara
kepadaku jika saya tidak mengerti bahasa mereka ?"
"Malaikatmu akan berbicara kepadamu dengan bahasa yang paling indah
yang pernah kamu dengar; dan dengan penuh kesabaran dan perhatian,
dia akan mengajarkan bagaimana cara berbicara."
"Apa yang akan saya lakukan saat saya ingin berbicara kepadaMu ?"
"Malaikatmu akan mengajarkan bagaimana cara berdoa."
"Saya mendengar bahwa di Bumi banyak orang jahat. Siapa yang akan
melindungi saya?"
"Malaikatmu akan melindungimu, walaupun hal itu mungkin akan
mengancam jiwanya." >
'Tapi, saya pasti akan merasa sedih karena tidak melihat-Mu lagi."
"Malaikatmu akan menceritakan padamu tentang-K u d a n a k a n
mengajarkan bagaimana agar kamu bisa kembali kepada-Ku, walaupun
sesungguhnya Aku akan selalu berada di sisimu."
Saat itu Surga begitu tenangnya sehingga suara dari Bumi dapat
terdengar, dan sang bayi bertanya perlahan, 'Tuhan, jika saya harus pergi
sekarang, bisakah Engkau memberitahuku nama malaikat tersebut?"
............."Kamu akan memanggil malaikatmu, Ibu."
*****************************************************************************

Guru Yang Terbaik


Apakah anda ingat akan guru terbaik anda pada masa sekolah, guru yang
memberi inspirasi bagi anda untuk belajar dan mengerjakan yang terbaik1?
Guru tersebut memberi tantangan bagi anda untuk maju, lebih dari guruguru
lain. Awalnya, mungkin tantangan ekstra itu terasa tidak adil, atau
malah kejam. Tetapi sekarang anda akan memandang berbeda. Anda
memandangnya dengan rasa hormat dan percaya, bahwa karena
tantangan itulah anda bisa maju.
Saat ini ada guru hebat yang masih mengajar anda. la adalah "kehidupan".
Kehidupan adalah guru terbaik. Tapi pelajarannya sering terasa keras,
tajam, dan kadang kejam. Di sana ada kekecewaan, kesedihan,
kebingungan, kesendirian dan frustrasi dalam setiap pengajarannya.
Pelajaran dari kehidupan adalah keras, tetapi karenanya kita memperoleh
pelajaran dan pertumbuhan terbesar. Kehidupan menantang kita dan
mendorong kita lebih tinggi, la membantu menyingkapkan karakter sejati
kita, dan dengan cara itu mendorong kita membangun karakter yang lebih
kuat.
Di luar segala pelajaran itu. renungkanlah. Guru yang paling mencintai dan
memelihara kita itu telah membangun yang terbaik dari diri kita. Mungkin
kita sekarang tidak menghargainya, tetapi akan tiba harinya anda akan
bersyukur. Sama seperti kita bersyukur atas guru sekolah kita dulu.

Kekurangan Diri


Kita semua mengetahui bahwa sesungguhnya manusia itu tidak
sempurna, segalanya memiliki kelebihan dan kekurangan. Maka,
sebaiknya perbedaan yang ada janganlah jadi pertentangan diantara kita,
bahkan justru sebaliknya; perbedaan itu diciptakan untuk saling
melengkapi.
Dan, janganlah kita terlalu mengasihani diri sendiri; jika kita memiliki suatu
kekurangan, maka janganlah kita menganggap diri kita ini lemah,
anggaplah kita ini hanya sedikit berbeda dari yang lainnya. Karena setiap
orang juga pada dasarnya berbeda dan memiliki kelemahan atau
kekurangan.
Fokuskanlah diri pada hal-hal yang mampu kita lakukan, bukan pada
kekurangan kita. Fokuskan pada kelebihan kita dan bangunlah kekuatan
untuk meraih kesuksesan. Janganlah terlalu merenungi diri, mengasihani
atau bahkan mengurung diri dari kenyataan hidup, karena hal itu tidak
akan membantu sama sekali.
Bertindaklah dan jangan takut berbuat kesalahan, karena dengan
bertindak berarti kita sudah mengatasi kelemahan diri kita dan
membangkitkan potensi terbaik diri kita. Hal tersebut sangat berguna bagi
kita untuk meraih hal-hal terbaik dalam hidup ini.
Bersyukurlah atas keadaan kita. Tuhan maha tahu atas diri kita, dan kita
sebaliknya tidak dapat mengetahui apa yang direncanakan-Nya.
xxxxxxx*xxxxxxx*xxr*xxx*xxr*xxx*xxx*xxx*xxr*xxx*xxr*xxr*xxxxxxx

Roda Kehidupan


"Guru, saya pernah mendengar kisah seorang arif yang pergi jauh dengan
berjalan kaki. Cuma yang aneh, setiap ada jalan menurun, sang arif konon
agak murung. Tetapi kalau jalan sedang mendaki ia tersenyum. Hikmah
apakah yang bisa saya petik dari kisah ini1?"
"Itu perlambang manusia yang telah matang dalam meresapi asam garam
kehidupan. Itu perlu kita jadikan cermin. Ketika bernasih baik. sesekali
perlu kita sadari bahwa satu ketika kita akan mengalami nasib buruk yang
tidak kita harapkan. Dengan demikian kita tidak terlalu bergembira sampai
lupa bersyukur kepada Sang Maha Pencipta. Ketika nasib sedang buruk,
kita memandang masa depan dengan tersenyum optimis. Optimis saja
tidak cukup, kita harus mengimbangi optimisme itu dengan kerja keras."
"Apa alasan saya untuk optimis, sedang saya sadar nasib saya sedang
jatuh dan berada dibawah."
"Alasannya ialah iman, karena kita yakin akan pertolongan Sang Maha
Pencipta."
"Hikmah selanjutnya?"
"Orang yang terkenal satu ketika harus siap untuk dilupakan, orang yang
diatas harus siap mental untuk turun kebawah. Orang kaya satu ketika
harus siap untuk miskin."

Arti Sebuah Kepemimpinan


Alexander The Great, atau yang lebih dikenal juga dengan nama Iskandar
Zulkarnain, adalah raja Romawi yang sangat terkenal dengan
kepemimpinannya.
Suatu waktu Alexander The Great memimpin pasukannya melintasi gurun
pasir yang panas dan kering. Setelah hampir dua minggu berjalan, ia dan
pasukannya kelelahan dan hampir mati karena kehausan. Tetapi
Alexander tetap memimpin pasukannya untuk terus berjalan penuh
semangat.
Pada siang yang terik, dua orang pasukannya datang menemui Alexander
dengan membawa semangkuk air yang mereka ambil dari sebuah kolam
air yang telah kerontang. Kolam air itu kering dan hanya ada sedikit air
yang tidak akan cukup untuk memenuhi kebutuhan seluruh pasukan.
Melihat hal ini, Alexander membuang air itu ke gurun pasir.
Sang Raja berkata, 'Tidak ada gunanya bagi seseorang untuk minum di
saat banyak orang sedang kehausan!"
Demikianlah kepemimpinan itu. Anda tidak bisa memperlakukan orangorang
anda hanya sebagai alat untuk mencapai tujuan anda. Anda harus
menunjukkan ketulusan dan keteguhan diri anda dengan sama-sama
merasakan apa yang orang-orang anda rasakan.

Mohon Maaf Lahir Dan Batin


Suatu hari datanglah seorang pria ke hadapan seorang Bijak."Guru, saya
mempunyai banyak dosa. Saya telah memfitnah, membohongi, dan
menggosipkan orang lain dengan hal buruk. Kini saya menyesal dan ingin
memohon maaf lahir dan batin. Bagaimana caranya agar Tuhan
mengampuni semua kesalahan saya?"
Sang Bijak berkata, "Ambilan bantal di tempat tidurku. Bawalah ke alunalun
kota. Di sana, bukalah bantal itu sampai bulu-bulu ayam dan kapas
didalamnya keluar tertiup angin. Itulah bentuk hukuman atas kata-kata
jahat yang telah keluar dari mulutmu."
Meski kebingungan, toh akhirnya ia menjalani "hukuman" yang
diperintahkan kepadanya. Di alun-alun ia membuka bantal dan dalam
sekejap bulu ayam dan kapas beterbangan tertiup angin.
Setelah selesai, ia kembali menghadap sang Bijak. "Saya telah melakukan
apa yang Guru perintahkan. Apakah kini saya sudah diampuni?"
Jawab sang Bijak, "Kamu belum dapat pengampunan. Kamu baru
menjalankan separuh tugasmu. Kini, kembalilah ke alun-alun dan
pungutlah kembali bulu-bulu ayam yang tadi beterbangan tertiup angin."
Renungan:
Tidak peduli berapa kali kita memohon maaf. kata-kata yang pernah keluar
dari mulut kita akan menggema selamanya. Memang, sebuah permintaan
maaf di hari yang fitri ini bisa mengobati banyak hal. Namun, agaknya kita
juga harus mengingat, bahwa semua itu tak akan ada artinya, saat kita
mengulangi kesalahan itu kembali.

Belajar Dari Kesalahan


Bila anda melakukan sesuatu, ada kemungkinan anda membuat suatu
kesalahan. Bila anda membuat kesalahan, itu adalah hal yang hebat.
Karena anda berkesempatan belajar sesuatu.
Akui kesalahan anda, teliti dan pelajari secara mendalam. Jawablah
kesalahan anda tersebut. Kesalahan adalah guru yang luar biasa. Dengan
mengenal apa yang salah, anda dibantu untuk menemukan apa yang
benar.
Tom Watson, pendiri IBM, tahu persis nilai sebuah kesalahan Suatu saat,
seorang pegawai membuat kesalahan besar yang merugikan IBM senilai
jutaan dollar. Sang pegawai yang dipanggil ke kantor Watson, berkata
"Anda pasti menghendaki saya mengundurkan diri." Jawab Watson. "Anda
pasti bercanda.Saya baru saja menghabiskan 10 juta dollar untuk
mendidik anda..."
Orang yang berbakat sukses, akan belajar dari apapun yang terjadi,
termasuk kesalahan. Bila anda membuat sebuah kesalahan, hal yang
terbaik adalah mengumpulkan kembali keping-keping yang terserak, dan
memperhatikan bagaimana hal itu bisa terjadi.
Jangan menangisi kesalahan. Periksa dan pelajari kesalahan.Selanjutnya
manfaatkan pengetahuan baru anda itu.
(submitted by Anna Maria S., annamaria(S)s...i

Menghadapi Tantangan


Bukan apa yang terlihat di penampakan; diri dalam anda jauh lebih
berharga. Penampilan dari luar mudah dibeli. Padahal kekuatan anda
tertanam di dalam diri melalui perjalanan hidup yang panjang, terjal dan
licin; sesuatu yang anda alami sehari-hari.
Jujurlah pada diri sendiri. Luruhkan sedikit demi sedikit topeng-topeng
semu yang anda kenakan. Ketidakjujuran mungkin tempat berlindung yang
baik, namun sama sekali bukan tempat tinggal yang menentramkan.
Tikus yang mengaum bagai singa tetap saja lari menghindari terkaman
kucing. Dua petinju yang saling bertatapan tajam harus mengalahkan
kegentaran hatinya terlebih dahulu. Bukan soal kerasnya tulang atau
besarnya otot, namun tegarnya hati yang mampu mengalahkan
kegentaran anda.
Jangan takut untuk menghadapi tantangan yang terbentang di hadapan.
Sesulit apapun masalah, ia takkan melebihi kemampuan anda untuk
memikulnya. Ayo, selesaikan semua persoalan. Untuk itulah anda berada
di sini.

Yang Paling Bertanggung Jawab


Kalau Anda ingin menyalahkan orang yang paling bertanggung jawab atas
kegagalan Anda dalam hidup, maka Anda bisa mulai dengan menyalahkan
diri sendiri? Kenapa demikian?
Karena Andalah sendiri yang mengambil keputusan untuk gagal. Bukan
atasan Anda yang galak. Bukan anak buah Anda yang susah diatur.
Bukan istri Anda yang tidak sejalan. Bukan suami Anda yang tidak
pengertian. Bukan teman di kantor yang menggosipkan Anda. Tetapi
karena Anda sendirilah yang memutuskan, mengambil keputusan dengan
penuh kesadaran, untuk gagal.
Seorang pesenam dari Jepang meraih medali emas impiannya setelah menari
dengan indah di Olympiade. Padahal hari sebelumnya, tumitnya retak dan
dokter mengatakan di akan cacat seumur hidupnya. Rasa sakit dikalahkan
oleh kemauan yang kuat untuk mempersembahkan medali emas bagi
negaranya.
Sepasang mahasiswa drop-out memulai sebuah perusahaan software
kecil-kecilan yang sama sekali tidak diperhitungkan akan menjadi besar.
Kini Bill Gates dan Tim Allen merupakan dua orang legenda software
dunia, padahal hanya berijazahkan high school (SMA).
Seorang veteran perang dunia pertama menawarkan resep masakan
keluarganya kepada lebih dari seribu orang yang dinilainya dapat
memberinya modal usaha mengembangkan restoran. Seribu orang itu
menolaknya. Tapi ia tidak menyerah. Bayangkan bila saat itu Kolonel
Sanders memutuskan berhenti pada penolakan yang ke 999, hari ini kita
tidak akan mengenal Kentucky Fried Chicken.
Ketika percobaan lampunya yang ke-sekian ratus gagal. Thomas Alfa
Edison berkata pada seorang wartawan. "Saya tidak gagal! Bahkan saya
baru saja berhasil menemukan cara ke 879 untuk tidak membuat lampu !"
Pantang menyerah.

Sukses Anda, bukan nasib. Sukses adalah sesuatu yang hanya dapat
dicapai dengan harta, keringat, air mata dan kadang juga darah. Pada
prinsipnya, tidak ada orang yang gagal. Yang ada hanya orang yang
"memutuskan untuk berhenti" sebelum mencapai sukses.
(submitted by Rizki Herucakra, rizki@k...)
***************************************************************

Letak Kecantikan Wanita


Untuk membentuk bibir yang menawan, ucapkanlah kata-kata kebaikan.
Untuk mendapatkan mata yang indah, carilah kebaikan pada setiap orang
yang anda jumpai. Untuk mendapatkan bentuk badan yang langsing,
bagikanlah makanan dengan mereka yang kelaparan. Untuk mendapatkan
rambut yang indah, mintalah seorang anak kecil untuk menyisirnya
dengan jemarinya setiap hari. Untuk mendapatkan sikap tubuh yang indah,
berjalanlah dengan segala ilmu pengetahuan, dan anda tidak akan pernah
berjalan sendirian
Manusia, jauh melebihi segala ciptaan lain. Perlu senantiasa berubah,
diperbaharui, dibentuk kembali, dan diampuni. Jadi, jangan pernah
kecilkan seseorang dari hati anda. Apabila anda sudah melakukan
semuanya itu. ingatlah senantiasa. Jika suatu ketika anda memerlukan
pertolongan, akan senantiasa ada tangan terulur. Dan dengan
bertambahnya usia anda. anda akan semakin mensyukuri telah diberi dua
tangan, satu untuk menolong diri anda sendiri dan satu lagi untuk
menolong orang lain.
Kecantikan wanita bukan terletak pada pakaian yang dikenakan, bukan
pada bentuk tubuh, atau cara dia menyisir rambutnya. Kecantikan wanita
terdapat pada mata. cara dia memandang dunia. Karena di matanya
terletak gerbang menuju ke setiap hati manusia, di mana cinta dapat
berkembang.
Kecantikan wanita bukan pada kehalusan wajah. Tetapi pada kecantikan
yang murni, terpancar pada jiwanya, yang dengan penuh kasih
memberikan perhatian dan cinta dia berikan. Dan kecantikan itu akan
tumbuh sepanjang waktu.
(submitted by Iva Aulia, aulia(5)p...)

Hidup Itu Indah


Dalam menghadapi kehidupan ini, kita sering merasa hidup begitu
menekan dan sulit. Berbagai pekerjaan membuat kita melewati hari demi
hari dalam stres yang tak berkeputusan. Berbagai masalah membuat kita
tak mampu lagi melihat hal-hal yang indah dan menarik dalam hidup.
Bahkan kadangkala ada juga orang yang begitu putus asa sehingga
mencoba mengakhiri hidupnya sendiri. Kalaupun tidak seekstrim itu,
banyak orang menjadi seperti robot. Melewati hari demi hari dalam
rutinitas. Tanpa gairah, tanpa semangat, tanpa harapan.
Dengan memiliki harapan manusia mempunyai alasan untuk tetap
melanjutkan hidupnya. Harapan membuat manusia tidak pernah berhenti
berjuang. Harapan membuat manusia merancangkan langkah-langkah
yang tepat bagi kelangsungan hidupnya. Ini membuktikan bahwa hidup
manusia itu berharga karena didalamnya terkandung nilai-nilai yang
diperjuangkan untuk membuat manusia tetap hidup.
Hidup sangat berharga. Bahwa kita yang hidup tahu bahwa kita akan mati
sementara orang mati tidak dapat berbuat apa-apa. Ini menunjukkan
bahwa hidup menjadi berharga karena kita melakukan sesuatu; berbuat
sesuatu seperti untuk menikmati segala hal dalam hidup ini dengan
sukacita dan kita juga senantiasa hidup dalam kebenaran dan keadilan,
dengan tetap menjaga hidup kerohanian kita.
Semua hal ini memberi penjelasan kepada kita, bahwa keindahan hidup
tidak diukur dari panjang pendeknya umur, tidak juga diukur dari kaya
miskinnya orang, tetapi dari bagaimana ia mengisi hidupnya.
Hidup menjadi berarti jika kita mengisinya dengan kerja dan usaha tentang
hal hal yang baik. Yang paling penting dari semua itu adalah meskipun
hidup ini siasia. tetapi hidup ini adalah pemberian Tuhan. Maka selama kita
hidup nikmatilah hidup kita dengan kerja, sukacita dan harapan. Hanya
dengan demikian kita dapat menemukan keindahan hidup, pendek atau
panjang umur kita. Kita dapat menikmati keindahan hidup, kaya atau
miskin keadaan kita. Karena hidup adalah Anugerah.

Dengan memiliki harapan manusia mempunyai alasan untuk tetap
melanjutkan hidupnya. Harapan membuat manusia tidak pernah berhenti
berjuang. Harapan membuat manusia merancangkan langkah-langkah
yang tepat bagi kelangsungan hidupnya. Ini membuktikan bahwa hidup
manusia itu berharga karena di dalamnya terkandung nilai-nilai yang
diperjuangkan untuk membuat manusia tetap hidup.

Kamis, 03 Maret 2011

Me Control My Heart


Once, a polite man sitting on the riverbank. He has been a while not eating anything.Then an apple that was picked up drift, and eaten. Momentary needs are met. But a moment later sued his little heart. "Apples are these? Why did I eat it without asking permission? "
He was traced to the upstream , looking for the owner of the apple. Some much later he found the owner. He asked for action to eat apples without the permission of the owner lost the unforgivable. Abdullah, owner of the garden, was willing to forgive with certain conditions. That is for the man willing to marry his daughter. "But my daughter is blind, paralyzed, and mute," said Abdullah.
The man nodded. He is ready to conduct any lawful employment for a pardon. His heart will never rest until he got the apology. Weddings take place. The wife, Fatimah, was an extraordinary girl. Smart, beautiful, and not at all blind, paralyzed and mute."He was blind from seeing immoral deeds, paralyzed from foot to places that are not true, and mute from indecent speech," said Abdullah. They were blessed with pious children who later became major Sufi figure, Sheikh Gilani Abdulqadir.
What makes dad so Abdulqadir Jaelani bother looking for the owner of an apple that float in the river? Is not the owner did not feel lost when an apple from a vast garden fell into a river. He also will feel informed if there is an apple picking, and then eat it.He certainly will not be questioned if out who ate the apple. Moreover, he did not know who ate the apple, did not even know if his apple floating in a river.
Not so for a true pious as the father Abdulqadir Gilani. An apple, in a state of very hungry, really means a lot to stomach. But his heart can not accept that apple no man's land. His heart was kept awake in a state of clear. Noda speck of anything that would contaminate the heart clarity would generate a mechanism to throw away that stain, and restore clarity of heart as before. Heart it moves his feet to move, moving his lips to apologize, and move the whole soul his body to accept any conditions for getting it sorry.
What exactly is the heart that so has the power of motion is so great?
God is not looking at a way as a person. Nor Regardless of a person is. However, God views that person's heart.
Through the human heart also, God revealed his presence in a person. Through a person's heart can feel that God is "closer than veins own neck." Through the heart, one can feel that in the depiction of Sufi, "with his eyes he saw, with his ears he hears, with his hand he touched."
Sachiko Murata , a professor of the study of religion at the University of New York , assessing the many scriptural passages that discussed the centrality of self-care as a human being, literally, the heart that will reverse, modify, advance the backing, as well as up and drop off people. Not excessive when the liver is seen as a "locus of good and evil, or truth-error."
Liver, which drives a person to secure or anxious. Hearts that will determine success or not a person in the navigate the waves of life. That which explains why Sufi imams to stress the importance of ceaseless, endless exercises to control hearts.

Life is always checked


There is an interesting story from the experience of a young vagabond. He is the American people, from small always thought would be a wanderer, wants to travel to see see the outside world, so he wanted to go around the world, just days after the return would continue through college. Although her father was a doctor, familyeconomics allowed, but not his mother's father gave him money and he also did not ask from them.
After graduating from high school, then he immediately went to the Alaska forest to cut wood to save money. Because in Alaska during the summer is very long day, new sun sets about midnight and a minute later at 3 in the morning had risen again. If in a day he could work 16 hours, cutting wood for 1 season, so he could save money to go around the world for 3 seasons. So after 2 years around the world eventually returned to school to continue studies at the University. And since this is itself a thinking carefully and deeply, then the choice of majors should have 4 years to pass, finished in 3 years. After that, start looking for a job. His career was good enough, you could say the direction of the wind, smooth ride and hold up to the position of chief engineer / engineering manager.
When she works part time in Alaska, once he and his friend heard cries wolf moaning over the mountain. They are very worried and start looking are looking for, finally found a wolf caught in a trap and was groaning in pain. Then he noticed a unique tool steel trap, and knew that it belonged to an old man. Ol 'Man this is amateur, using his spare time to catch the animals, then sell the skin to supplement the needs of her kitchen. But their knowledge, the old father had a few days ago of a heart attack helicopters had been transported to the hospital wearing Ancrukhy to get help and being treated now. And the wolf is going to die of hunger because it is not taken care of. He let go of the desire she-wolf but the wolf was very vicious and ferocious that he could not close. He also observed there are drops of milk from this wolf and this indicates that the nest must have children wolf.
He and his friends spent a lot of power and energy to find the nest by wolves, to find 4 wolf pups and take them to where the she-wolf had to be given milk. Thus they can avoid the danger of starvation. He produced their own food supplies to be given to the wolf as a food and sustain life. In the evening still had camped there near the she-wolf to keep the wolves and their families from attacks of other animals because the mother can not defend serigalanya entangled themselves security
themselves or their children.
This continues until the fifth day, when she would feed the wolf, he suddenly noticed the wolf had started to shake shake your tail. Then he knew he had started to gain confidence from this wolf. Finally after 3 more days passed, the new wolf let himself be approachable, open the trap trap and release it freely pinned back. Once free, these female wolf and then licked his hand and let him give the drug in his leg wound. Last wolf brings her children to go, with the occasional twist of his head to look back toward him.
He sat on a rock and thought, if a man can make a beast like a wolf licking his hand and be his friend, whether a human could not possibly make another man put his gun and be friends? He was determined at a later date to do good and show sincerity to others, because of this case he learned that he first show sincerity, then the opponent will surely respond with sincerity as well. (As he jokingly said, if such it can not, then lost to the same animal.)
Hence after the entrance works, the company he was being kind to others. First of all, always consider the well-intentioned people, then himself be sincere, often like to help others, do not be narrow and remember the mistakes of small mistakes of others.Because of this every year he always promoted, promotion very fast. The most important thing is to him every day through his life with great joy, she said people who help others are happier than people who receive assistance. Even if he never knew proverb Tionghua that [giving more than receiving berkurnia virtue], but he has run such a life.
He told me that he was always grateful for her experience in Alaska first, because it makes him who did not receive a windfall virtue out of this life ending. And this is very true, just something that we want, we can appreciate, strawberries are already getting a new dew would be sweet, people who've honed a new difficulty to grow up and mature.
If there is someone who graduated from the University and do not know what would work, then it should let him go out to be sharpened by the life, no need to give him money, let him search for food with the strength, give him a chance to prove her strength and taste the life, necessary and believes he can definitely get a lifetime of useful experience. ("Useful Experience of a Lifetime" by Hung Lan, Head of NeurologyResearch Center, National Central University in Taiwan ")