Welcome To Weddus Club Blog

Bagi yang punya info bagus silahkan berbagi ilmu disini.
Apabila ada kekurangan saya mohon maaf (I am Newbie).

Jumat, 04 Maret 2011

Saat-saat Penuh Rahmat


Bagai kerontangnya bumi karena kemarau panjang, sebagian manusia
Indonesia kini sedang dahaga rohani, lebih dari sekadar formalitas
ritualagama. Kekecewaan kita dengan amat jelas menunjukkan ada
sesuatu yangharus dibenahi sehubungan dengan fondasi hidup kita.
Penderitaan dengan jelas menyingkapkan bahwa ada yang melenceng
dari persepsi kita terhadap hakikat hidup.
Di tengah kemelut ketidakpuasan, hasutan, kerusuhan, penghancuran,
kejahatan, kita merasa semakin takut. Mulai dari rasa takut kehilangan
pekerjaan - yang berarti hilang penghasilan - sampai rasa takut pada
kematian. Di sisi lain, tangan kita mungkin bersih dari tindak perusakan
atau pembunuhan, tetapi toh terselip keberingasan dan kebencian di
dalam hati yang selalu kita sembunyikan di balik "topeng" kepalsuan.
Stop segala kegilaan ini! Mari kita peluk kegilaan lain: gila cinta kasih.
Susuri kembali jalanNya karena Dialah sumber kesembuhan bagisegala
kegalauan rohani kita itu.
Memang, warna hidup senantiasa tergantung pada rona "kacamata" yang
kita pasang. "Kacamata" kelabu mengubah segala sesuatu tampak
serbakelabu. Hidup pun tertatap suram. "Kacamata" bening menjadikan
segala sesuatu tampak serbacerah. Hidup pun terpantul indah.
"Kacamata" buruk sangka dan kebencian menjerumuskan kita ke dalam
hidup penuh rasa dendam dan curiga. "Kacamata" kedamaian akan
membimbing kita ke dalam hidup penuh kedamaian
Hidup tentu menjadi baik kalau dipandang dari sudut yang baik. Berpikir
baik tentang diri sendiri, berpikir baik tentang orang lain, berpikir baik
tentang keadaan, berpikir baik tentang Tuhan.
Berpikir baik niscaya berbuah baik. Relasi antaranggota keluarga dipenuhi
kehangatan. Relasi antarkawan diwarnai rasa saling percaya. Relasi
antartetangga dijalini keakraban Pekerjaan menjadi menyenangkan.
Dunia menjadi ramah. Hidup menjadi indah.
"Kacamata" buruk sangka dan kebencian menjerumuskan kita ke dalam
hidup penuh rasa dendam dan curiga. "Kacamata" kedamaian akan
membimbing kita ke dalam hidup penuh kedamaian.
Hidup tentu menjadi baik kalau dipandang dari sudut yang baik. Berpikir
baik tentang diri sendiri, berpikir baik tentang orang lain, berpikir baik
tentang keadaan, berpikir baik tentang Tuhan.
Berpikir baik niscaya berbuah baik. Relasi antaranggota keluarga dipenuhi
kehangatan. Relasi antarkawan diwarnai rasa saling percaya. Relasi
antartetangga dijalini keakraban. Pekerjaan menjadi menyenangkan.
Dunia menjadi ramah. Hidup menjadi indah.
Kesadaran akan semua itu pastilah harus ditumbuhkan, berbareng niat
yang bulat untuk mewujudkannya. Memperkuat diri dengan keimanan dan
hati nurani, itulah jalan penuh rahmat.
Bercakap-cakaplah dengan Tuhan berdua. Setelah itu. ajaklah teman.
Sertakan pula "musuh" untuk ikut bercengkerama bersama denganNya.
Lalu, baurkan diri dengan kenyataan. Hadapi angkara murka dengan
pelukan persahabatan. Ringankan hati untuk memaafkan kekhilafan.
Setelah itu mudah-mudahan kita semua terbebas dari segala kegilaan ini.
Semoga Tuhan selalu bersama kita (SB-intisari)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar